Selasa, 27 Maret 2018

LAPORAN MINGGUAN FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCAPANEN ACARA VI: Pengaruh Ethrel Etefon Terhadap Tingkat Kematangan dan Umur Simpan Beberapa Buah Terseleksi


LAPORAN MINGGUAN
FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCAPANEN
ACARA VI: Pengaruh Ethrel Etefon Terhadap Tingkat Kematangan dan Umur Simpan Beberapa Buah Terseleksi


Oleh:
Nama                    : IRADAT
NIM             : CIM014086
Kelompok   : 7





FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017

HALAMAN PENGESAHAN
 

            Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.





Mataram, 18 Mei  2017


Mengetahui,
             Co.Ass,                                                                                    Praktikan,

(Bq.Anissa KK)                                                                              (I r a d a t)
      NIM: C1M013027                                                                     NIM: C1M014086


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Sayuran dan buahan hasil pertanian pada umumnya setelah dipanen jika dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, fisik, kimiawi parasit atau mikrobiologis. Perubahan-perubahan tersebut ada yang mengntungkan, tetapi kalau tidak dikendalikan akan sangat merugikan.
Sayuran dan buahan pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi, tetapi rendah dalam kandungan protein dan lemak. Komposisi setiap sayuran dan buah berbeda, tergantung pada varietas, cara panen, pemeliharaan tanaman, keadaan iklim, tingkat kematangan, kondisi selama pematangan dan kondisi ruang pematangan.
Dalam budidaya pertanian, hal-hal sedikit apapun yang menyangkut produktivitas harus selalu diperhatikan, Khususnya pada komoditi buah-buahan yang berhubungan dengan penanganan pasca panen. Pada buah-buahan, untuk melakukan suatu metode pasca panen yang baik harus diawali dengan proses pemanenan yang terarah. Mutu yang baik, diperoleh bila pemanenan hasilnya dilakukan pada tingkat kemasakan yang tepat. Buah-buahan yang diambil pada waktu yang belum saatnya akan menumbulkan mutu dan pematangan yang salah, begitu pula jika pemungutan buah-buahan yang tertunda dapat mengakibatkan pembusukan.
Seiring dengan perubahan tingkat ketuaan dan kematangan, pada umumnya buah-buahan mengalami serangkaian perubahan komposisi kimia maupun fisiknya. Rangkaian perubahan tersebut mempunyai implikasi yang luas terhadap metabolismedalam jaringan tanaman tersebut. Diantaranya yaitu perubahan kandungan asam-asam organik, gula dan karbohidrat lainnya. Perubahan tingakat keasaman dalam jaringan juga akan mempengaruhi aktifitas beberapa enzim diantaranya adalah enzim-enzim pektinase yang mampu mengkatalis degradasi protopektinyang tidak larut menjadi substansi pectin yang larut. Perubahan komposisi substansi pektin ini akan mempengaruhi kekerasan buah-buahan.
            Etilen merupakan hormon tumbuh yang diproduksi dari hasil metabolisme normal dalam tanaman. Etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Etilen disebut juga ethane Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas, sehingga disebut juga gas etilen. Gas etilen tidak berwarna dan mudah menguap.
Etilen memiliki struktur yang cukup sederhana dan diproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi, Etilen sering dimanfaatkan oleh para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam) sehingga cepat masak. Dalam pematangan buah, etilen bekerja dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian, warna buah menjadi jingga atau merah.
B.        Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui dapat tidaknya pematangan buah yang dipacu dengan gas pematangan buah
2.      Membandingkan kecepatan pematangan buah secara alami dengan secara dipacu hormon pematang buah
3.      Membandingkan beberapa karakter kualitas buah yang dimatangkan secara alami dan secara dipacu
4.      Membandingkan umur simpan buah yang matang alami dan yang dipacu hormon pematang buah


BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.       Waktu dan Tempat praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 12 Mei 2017 pukul 08:00-09:30 di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
B.           Alat dan bahan praktikum
Alat-alat yang digunakan antara lain: bak besar, namapan besar, lap kering, pisau, plastik container 250 1, hand sprayer, dan kertas label. Bahan-bahan yang digunakan praktikum antara lain: buah pisang dan ethrel etefone
C.           Prosedur kerja
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dipilih buah dengan dengan ukuran yang seragam
3.      Tiap komoditas dipilah menjadi dua bagian. Satu bagian untuk dimatangkan secara alami (kontrol), dan satu bagian lagi untuk dimatangkan dengan dipacu menggunakan ethrel etefone
4.      Dilihat penyakit /kerusakan visual pada buah yang sudah dipilih
5.      Diukur tingkat kematangan, tekstur, berat, serta kadar gula dari masing-masing buah yang sudah dipilih
6.      Buah yang akan dimatangkan dengan dipacu ethrel etefone diletakkan secara bergantian pada nampan, untuk kemudian disemprotkan ethrel etefone dengan dosis 1 ml/l
7.      Selanjutnya setiap komoditas akan dimasukkan kedalam plastik container dan diberi kertas label (nama kelompok, matang alami/control atau dipacu ethrel etefone, dan tanggal)
8.      Buah disimpan selama 5 hari dan dilakukan pengamtan pada hari ke-3 dan ke-5.


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Pengaruh Aplikasi Ethrel Etefone Pada Buah Pisang
Jenis Perlakuan
Data Awal
Hari ke-3
Hari ke-5
Kerusakan Visual
Perlakuan dengan Ethrel
Tekstur : 2,0
Tekstur: 1.5
Tekstur: 1.2
Antraknosa
Kadar gula : 15
Kadar gula : 16
Kadar gula: 17
Kontol tanpa Ethrel
Berat : 24,6 gr
Tekstur : 2.5
Kadar gula : 14
Berat : 110.9 gr
Tekstur : 2
Kadar gula : 23
Berat: 110.1 gr
Tekstur : 1.5
Kadar gula: 26
B.        Pembahasan
Salah satu cara penguningan dan pemasakan buah adalah dengan menggunakan Ethrel. Ethrel sendiri sebenarnya adalah nama dagang dari zat penghasil etilen. Bahan aktifnya adalah 2-chloro ethyl phosponic acid. Sebuah zat yang sangat asam, dengan pH 2,0. Ethrel diperdagangkan dalam tiga formula, yaitu Ethrel 40 PGR (dengan bahan aktif 480 g/l), Ethrel 10LS (dengan bahan aktif 10 %) dan Ethrel 2,5LS (dengan bahan aktif 2,5 %). Tapi hanya Ethrel 40PGR saja yang berperan sebagai perangsang pemasakan buah, sedang jenis ethrel lainnya berguna untuk merangsang keluarnya lateks pada tanaman karet. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas Ethrel 40PGR. Zat pengatur tumbuh ini berupa cairan. Di toko-toko saprotan kita akan menjumpainya dalam kemasan botol plastik ukuran 1.000 cc dan 50 cc.
Menurut informasi yang diperoleh dari perusahaan pemilik produk tersebut, Ethrel 40PGR dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman dengan tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan yang diinginkan dari hasil perlakuan zat pengatur tumbuh tersebut.
Pisang (Musa paradisiaca L.) banyak dikonsumsi masyarakat setelah diolah. Pisang memiliki kandungan gizi cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Pisang setelah dipanen akan disimpan hingga matang dan siap dikonsumsi atau dijual. Pemberian kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan untuk mematangkan buah tua-mentah. Pengusahaan secara besar-besaran menggunakan gas etilen atau ethrel untuk mempercepat proses pematangan. Pemberian ethrel setelah panen dapat memungkinkan terjadinya perubahan kandungan gizi, khususnya kandungan vitamin C. Menurut penelitian yamg telah dilakukan tentang pengaruh pemberian ethrel dan lama penyimpanan pisang (Musa paradisiaca L.) oleh
 Berdasarkan data hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengaruh ethrel terhadap pemasakan buah pisang sangat berpengaruh dibandingkan dengan tanpa ethrel. Hal tersebut ditinjau dari berat, tekstur dan kadar gula buah pisang. Durasi waktu yang optimal untuk pemasakan buah pisang berada diantara 4-6 hari. Dengan disimpan di suhu yang ruangan yang optimal.






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar