Selasa, 27 Maret 2018


LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN
ACARA I Mengetahui Dan Mengenali Karakteristik Khusus Beragam Produk Hortikultura dan Palawija


OLEH
NAMA : IRADAT
NIM    : C1M014086
KLP    : 7






FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017

HALAMAN PENGESAHAN
Praktikum ini disusun dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya.




Mataram, 27 Maret 2017

Mengetahui,

Assisten Praktikum,                                                                            Praktikan,


Baiq Anissa K. K                                                                                      Iradat
C1M013027                                                                                         C1M014086



PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup penting dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Kemanfaatan komoditas hortikultura sebagai bahan pangan, ditunjukkan oleh kandungan nutrisi yang berguna sebagai sumber-sumber energi, vitamin, mineral dan serat alami. Sesuai dengan sifat produk hortikultura yang unik, pasar atau perdagangan hortikultura menjadi area kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian yang memadai.
Produk hortikultura yang menjadi unggulan di Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis produk yaitu mulai dari buah, sayuran, dan biji-bijian atau polong dan lain-lain. Produk-produk tersebut memiliki sifat dan karaktersistik yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya, ada yang memiliki kandungan air tinggi dan ada yang memiliki kandungan air rendah. Hal ini berkaitan dengan ketahanan produk yang dapat mempengaruhi mutu produk terutama saat dipasarkan, sehingga  diperlukan teknologi penanganan pascapanen untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas produk serta untuk memperpanjang umur produk.
Penanganan pascapanen yang kurang tepat akan menyebabkan penurunan kualitas produk seperti kerusakan, layu, dan busuk, serta dari segi kuantitas yaitu terjadinya penyusutan bobot produk selama disimpan, dimana hal ini akan menyebabkan harga jual produk menjadi rendah. Oleh karena itu, pentingya dilakukan praktikum ini untuk mengetahui karakteristik khusus setiap komoditas produk hubungannya dengan umur simpan produk pascapanen.



B.       Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui dan mengenali karakteristik khusus dari setiap komoditi yang berhubugan dengan umur  simpan pascapanen (akar, batang, daun, bunga, buah, umbi, stolon, rhioma, polong/biji, dan lain-lain).
2.        Untuk mengetahui dan membandingkan teknik penyimpanan pascapanen (perlakuan suhu, kemasan/wadah, pelapisan/coating, dan lain-lain) setiap karakteristik komoditi hortikultura di pasar tradisional dan modern.
3.        Untuk mengidentifikasi satu jenis tanaman hortikultura dan menjelaskan mengenai asal, botani, produsen dan konsumen utamanya.





METODOLOGI PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 Maret 2017 pukul 11.00-12.00 WITA di laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
B.       Alat dan Bahan Praktikum
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kamera dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang digunakan berupa beranekaragam jenis tanaman hortikultura yaitu komoditas buah seperti serikaya, strawberry, plum, apel, jeruk, pisang, dan nanas, komoditas sayuran seperti kembang kol, brokoli, kangkung, sawi, dan seledri, serta polong/biji-bijian seperti jagung, beras, kacang hijau dan kacag tanah.
C.       Pelaksanaan Praktikum
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Ditentukan beberapa contoh tanaman yang merupakan organ khusus akar, daun, modifikasi batang, struktur reproduksi, dan polong/biji-bijian.
2.      Diamati contoh tanaman tersebut kemudian diidentifikasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
3.      Difoto masing-masing tanaman tersebut.



HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil pengamatan
1.    Karakteristik Khusus Beragam Produk Hotikultura dan Palawija
Tabel 1. Organ Khusus “Akar” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: DSC_1211.jpg
Lobak
Ravantus sativus
Akar utama
halus
Dikemas dalam plastik
4oC
90-95%
Description: IMG_20170324_125744.jpg
Lengkuas
Alpinia galanga
Rhizoma
Kasar
Dibungkus dengan kertas dan plastik
25-27oC
60%




Tabel 3. Organ Khusus “Daun” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di  laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: IMG_20170324_125858.jpg
Kangkung
Ipomea aquatica
Daun utama
Kasar
Tidak dibungkus
13-14oC
85-90%
Description: IMG_20170324_125805.jpg
Sawi
Brassica juncea
petiole
Halus
Tidak dibungkus
13-14oC
85-90%
Description: IMG_20170324_125837.jpg
seledri
Apium graveolous
petiole
Halus
Tidak dibungkus
13-14oC
85-90%

Tabel 4. Organ Khusus “Modifikasi Batang” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di  laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: 20170324_145534.jpg
Bawang putih
Allium sativum
Bulb
Kasar
Dibungkus dengan jaring atau keranjang
25-27oC
60%
Description: IMG_20170324_125920.jpg
kentang
Solanum tuberosum
Tuber
kasar
Dibungkus dengan plastik
2-4oC
90-95%

Tabel 5. Organ Khusus “Struktur Reproduktif” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di  laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: IMG_20170324_125931.jpg
Kembang kol
Brassica oleraceae var. botrytis
Bunga
Kasar
Dibungkus dengan plastik
2-4oC
90-95%

Brokoli
Brassica oleraceae
Bunga
Kasar
Dibungkus dengan plastik
2-4oC
90-95%
Description: IMG_20170324_125946.jpg
Serikaya
Annona squamosa
Agregat
Kasar
Dibungkus dengan plastik
0-9oC
90-95%

Strowbery
Frugaria virginiana
Berry
Kasar
Dibungkus dengan mika
13-14oC
85-90%
Description: IMG_20170324_130101.jpg
Plum
Prunus domestica
Drupe
Halus
Dibungkus dengan plastik
0-9oC
90-95%
Description: 20170324_144516.jpg
Apel
Malus domestika Borkh
Pome
Halus
Dibungkus dengan jaring gabus
0-9oC
90-95%
Description: 20170324_144525.jpg
Jeruk
Citrus sp.
Hesperidium
Halus
Disimpan dalam kardus berventilasi
13-14oC
85-90%
Description: IMG_20170324_130016.jpg
Jeruk nipis
Citrus aurantiifolia
Hesperidium
Halus
Disimpan dalam kardus berventilasi
13-14oC
85-90%

Tabel 7. Organ Khusus “Polong/Biji-bijian” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di  laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: IMG_20170324_130215.jpg
Kacang hijau
Vigna radiate
Polong
Halus
Dibungkus dengan plastik
30oC
50%
Description: IMG_20170324_130227.jpg
Kacang tanah
Arachis hypogea
Polong
Halus
Dibungkus dengan plastik
30oC
50%
Description: IMG_20170324_130208.jpg
Jagung
Zea mays
Biji
Halus
Dibungkus dengan karung
30oC
50%
Description: 20170324_145306.jpg
Beras
Oryza sativa
Biji
Halus
Dibungkus dengan karung
30oC
50%

Tabel 8. Organ Khusus “di luar semua kaegori di atas” dan Teknik Penyimpanan Pascapanen
Foto yang diambil di  laboratorium
Nama komersial
Latin binomial
Organ type
Skin type
Packaging
Teknik penyimpanan secara umum
temperature
Relative humidity
Description: IMG_20170324_130831.jpg
Pisang
Musa paradisiaca
Berry
Halus
Dibungkus dengan styrofoam
0-9oC
90-95%

B.       Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap karkteristik beragam jenis produk hortikultura dan palawija yaitu sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Selain itu, berkaitan dengan teknologi penanganan pascpanen seperti bentuk pengemasan yang baik, teknik penyimpanannya yang mencakup suhu dan kelembaban yang sesuai untuk produk-produk tersebut agar tahan lama dan menarik saat dipasarkan sehingga tidak mengurangi harga jualnya. Produk-produk hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tidak hanya berupa buah dan biji, tetapi juga berasal dari bagian atau organ-organ tanaman yang lain seperti modifikasi dari akar, daun, batang, serta organ reproduktif (bunga).
Ada beberapa jenis produk yang merupakan modifikasi dari akar yaitu lobak dan lengkuas. Lobak adalah sayuran umbi semusim, salah satu produk hortikultura yang merupakan modifikasi dari akar utama sebagai tempat untuk meyimpan cadangan makanannya. Lobak memiliki kulit terluar yang halus, mudah mengalami kerusakan dan penurunan mutu akibat lecet, layu, keriput, dan busuk. Karena itu, umur panen, cara panen, dan penanganan pascapanen sangat menentukan mutu lobak. Selama penyimpanan, lobak dibungkus dengan plastik karena bisa menyebabkan lobak menjadi layu dan keriput kemudian lama kelamaan akan busuk jika dibiarkan di tempat terbuka, serta disimpan pada suhu rendah yaitu 4oC dengan kelembaban 90-95%
Lengkuas (Alpinia galanga) berasal dari batang dan daun yang mengalami modifikasi di dalam tanah yaitu membengkak membentuk umbi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan yang disebut dengan rhizoma. Kulit/lapisan terluar lengkuas kasar dan agak keras, dibungkus dengan kertas dan plastik agar tidak terkontaminasi oleh keadaan sekitar, disimpan pada suhu kamar yaitu 25-27 dengan kelembaban 60%
Kangkung merupakan salah satu bentuk modifikasi daun yaitu daun utama dimana pada satu pelepah terdapat satu daun serta dapat dipanen pucuknya saja karena bisa membentuk tunas baru lagi. Kangkung dapat dibiarkan di tempat terbuka tetapi sejuk dan jauh dari sinar matahari yaitu pada suhu 13-14oC dengan kelembaban 85-90% agar tetap segar dan umur penyimpanannya panjang.
Sawi (Brassica juncea) dan seledri (Apium graveolous) adalah salah satu bentuk modifikasi dari daun petiole yaitu satu pelepah daun terdiri dari banyak daun serta dipanen muda beserta akarnya karena tidak dapat mengahasilkan tanaman baru lagi. Kedua jenis produk tersebut setelah panen tidak perlu dibungkus/dikemas, tetapi cukup disimpan pada tempat yang sejuk dan jauh dari sinar matahari dengan suhu sekitar 13-14oC dan kelembaban 85-90% untuk menjaga kesegarannya.
Bawang putih (Allium sativum) adalah sejenis umbi yang terbentuk dari tumpukan pangkal daun yang tersusun rapat dalam roset yang disebut bulb, memiliki lapisan kulit terluar yang kasar. Teknik penyimpanan pascapanen yaitu dibungkus dengan jaring atau dimasukkan ke dalam keranjang pada suhu kamar yitu 25-27oC dengan kelembaban 60% karena produk tersebut lebih tahan di tempat terbuka tetapi agak sejuk dan jauh dari sinar matahari.
Kentang (Solanum tuberosum) merupakan struktur modifikasi batang atau umbi yang terbentuk dari batang, memliki kulit luar yang kasar, harus dikemas dalam plastik agar umurnya simpannya panjang yaitu pada suhu rendah sekitar 2-4oC dengan kelembaban 80-95% karena jika tidak, maka akan mengalami kerusakan seperti keriput, susut bobot atau busuk akibat pengaruh dari faktor lingkungan.
Kembang kol (Brassica oleraceae var. botrytis) dan brokoli (Brassica oleraceae) merupakan modifikasi dari struktur reproduktif yaitu bunga. Produk ini sangat sensitif terhadap lingkungan sehingga harus dikemas dengan plastik untuk memperpanjang masa simpannya pada suhu rendah yaitu 2-4oC dengan kelembaban yang tinggi 90-95%.
Serikaya merupakan buah agregat yaitu buah yang terbentuk dari satu bunga dengan banyak bakal buah, memiliki kulit terluar yang kasar. Teknik penyimpanan pascapanen yang baik yaitu dapat dibungkus dengan plastik di tempat yang sejuk/dingin pada suhu 0-9oC dan kelembaban 90-95% karena mudah rusak atau busuk.
Strawberry (Frugaria virginiana) merupakan buah berry yaitu buah yang dinding bakal buahnya menjadi epicarp yang lembut, sedangkan bagian dalam bakal buah menjadi mesocarp yang sangat lunak dan berair, serta kulit luarnya kasar. Strawberry dapat dikemas dengan mika dan disimpan pada suhu sekitar 13-14oC dengan kelembaban 85-90% juga dapat bertahan lama pada suhu kamar.
Plum adalah buah drupe yaitu memiliki lapisan luar tipis, licin dan mengkilap, bagian tengah tebal, lunak, dan berdaging, serta bagian dalamnya tebal dengan kulit terluar yang halus. Buah ini disimpan di dalam plastik agar tetap segar pada suhu 0-9oC dengan kelembaban 90-95% karena mudah mengalami kerusakan fisik jika dibiarkan di tempat terbuka.
Apel (Malus domestica)adalah buah yang memiliki kulit dalam tipis tetapi cukup kuat sehingga disebut buah pome dengan lapisan kulit luar yang terasa halus. Teknik penyimpanan pascapanen yaitu dengan dibungkus menggunakan jaring gabus (halus) di tempat yang sejuk pada suhu 0-9oC dengan kelembaban 90-95% karena akan cepat rusak dan busuk pada suhu kamar.
Jeruk (Citrus sp.) dan jeruk nipis (Citrus aurantiifolia) merupakan buah hesperidium karena lapisan luarnya kaku dan berminyak, lapisan tengah lunak, serta lapisan dalam bersekat-sekat dan terdapat ruangan yang berair, kulit terluarnya halus. Jeruk dapat disimpan menggunakan keranjang atau dapat juga dibungkus dengan plastik di tempat yang sejuk pada suhu 13-14oC dengan kelembaban 85-90% juga dapat bertahan lama pada suhu kamar.
Kacang hijau (Vigna sinensis) dan kacang tanah (Archis hypogea) termasuk polong-polongan, memiliki kulit yang halus. Penyimpanannya dilakukan dengan dibungkus menggunakan plastik agar tetap awet dan tidak berkecambah pada suhu kamar yaitu 30oC dengan kelembaban rendah yaitu 50%.
Jagung (Zea mays) dan beras (Oryza sativa) merupakan biji-bijian dengan permukaan kulit yang halus. Kedua jenis biji tersebut disimpan dengan dibungkus menggunakan karung pada suhu kamar yaitu 30oC dan kelembaban rendah sekitar 50% agar tetap kering.
Pisang termasuk buah berry yaitu buah yang dinding bakal buahnya menjadi epicarp yang lembut, sedangkan bagian dalam bakal buah menjadi mesocarp yang sangat lunak dan berair dengan kulit luar yang halus. Teknik penyimpanan pascapanen yaitu dengan dibungkus menggunakan styrofoam pada suhu 0-9oC dan kelembaban 90-95% karena mudah mengalami kerusakan jika disimpan di tempat terbuka dan suhu kamar.

2.    Penentuan Karakteristik Khusus Komoditi Hortikultura
Salak (Zalacca edulis) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berasal dari negara Thailand, Malaysia, dan termasuk juga Indonesia. Tanaman salak berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, melata serta berduri dan beranak banyak. Batang menjakar di bawah atau di atas tanah membentuk rimpang dan bercabang. Daun majemuk menyirip, tangkai daun, pelepah, dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak. Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak di dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun. Tipe buah yaitu buah batu berbentuk segitiga agak bulat di ujungnya dan runcing di pangkalnya, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna cokelat merah mengkilap, dinding buah tengah tebal berdaging, biji berwarna cokelat hingga kehitaman dan keras.
Penghasil salak utama di Indonesia adalah Kalimantan, akan tetapi Indonesia juga mengimpor dari China. Konsumen utama salak adalah daerah perkotaan yaitu. Buah salak memiliki peran aktif sebgai sumber penyedia mineral dan serat untuk tubuh karena mengandung kalori, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin C dan B juga air serta dapat memberikan efek kenyang lebih lama.
Produksi salak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan rata-rata produksi yaitu 2kg per pohon. Indonesia dapat dikatakan sebggai konsumen utama buah salak karena selain sebagai penghasil sendiri juga mengimpor dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sebab salak tidak hanya dimakan dalam bentuk buah tetapi juga diolah menjadi beragam jenis makanan olahan.





KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu, antara lain:
1.      Contoh organ khusus akar adalah lobak (akar utama) dan lengkuas (rhizoma) yang merupakan modifikasi dari akar, kedua komoditi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan teknik penyimpanan pascapanen yang berbeda pula.
2.      Organ khusus daun ada 2 yaitu modifikasi daun utama seperti kangkung, dan petiole seperti sawi dan seledri. Ketiga jenis komoditi tersebut dapat disimpan pada tempat yang sejuk dan terhindar darisinar matahari agar tetap segar dan umurnya panjang.
3.      Kembang kol dan brokoli merupakan organ khusus struktur reproduktif yaitu modifikasi dari bunga, setelah panen dikemas dalam plastik dan disimpan pada tempat yang sejuk agar tidak mudah mengalami kerusakan
4.      Ada beberapa jenis buah yang merupakan modifikasi bunga yaitu buah agregat (serikaya), berry (strawberry), drupe (plum), pome (apel), dan hesperidium (jeruk).
5.      Kacang hijau dan kacang tanah termasuk jenis polong-polongan, memiliki kulit terluar yang halus, teknik penyimpanan dengan plastik pada suhu kamar dengan kelembaban yang rendah.
6.      Pisang merupakan buah berry dengan kuliit terluar yang halus, dapat disimpan pada tempat yang sejuk menggunakan stayrofoam agar tetap segar dan umurnya panjang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar