LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN
ACARA III. IDENTIFIKASI PENYAKIT
PASCAPANEN DAN PENYEBAB PENYAKIT PASCAPANEN BUAH, SAYUR, DAN PALAWIJA
Oleh:
NAMA :
IRADAT
NIM : C1M014086
KELOMPOK : 3
GELOMBANG :1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
ini disusun dan disakan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum
selanjutnya.
Mataram,
12 April 2017
Mengetahi,
Asisten Praktikum,
MOH SAMSUL AZIS
(C1M013124)
|
Praktikan,
IRADAT
(C1M014086)
|
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Beberapa tahun terakhir, masalah kehilangan pangan
yang diseababkan oleh penurunan produk pascapanen menjadi pusat perhatian
banyak negara di dunia. Kehilangan pascapanen mencapai 10-30% dari produksi
total tanaman. Bahkan pada beberapa produk tanaman yang mudah rusak, kehilangn
pascapanen dapat lebih besar dari 50% terutama di negara berkembang. Menurut
perkiraan kasar, kehilangan pascapanen setiap tahunnya kemungkinan mencapai
setengah dari pasokan pangan dan serat dunia. Sementara itu, populasi penduduk
dunia terus bertambah. Hal ini membutuhkan 50% lebih bahan pangan yang terutama
dipasok oleh produk pascapanen.
Kehilangan produk pascapanen baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, disebabkan oleh agensia hayati, yaitu jamur dan bakteri
pathogen. Infeksi dari pathogen pascapanen kemungkinan besar dapat dimulai
sejak produk masih berada di lahan sebelum dipanen atau selama periode
pascapanen. Bahkan dari persentase infeksi yansg secara relative kecil dapat
menyebabkan kerugian besar. Ada banyak factor yang dapat menyebabkan kehilangan
pascapanen dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Penangan pascapanen
yang baik dapat mengurangi kerugian tersebut. Selain itu, pengetahuan tentang
sifat pathogen dan pengaruh kondisi lingkungan, terutama pada ruang
penyimpanan, sangat diperlukan untuk menentukan tindakan pencegahan ataupun
pengendalian yang tepat.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mengidentifikasi
penyakit pascapanen pada beberapa buah, sayur, dan palawija
2. Mengidentifikasi
penyebab penyakit pada beberapa buah, sayur dan palawija
BAB II METODOLOGI
PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 April 2017, pada pukul 13:00-15:00 Wita
diPasar Buah Cakra Negara, dan Pasar Sayur Kekalek, Mataram.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikun ini seperti: alat tulis dan camera. Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan seperti: komoditi buah (papaya, pisang, apel, buah
naga, dan jeruk), komoditi sayur (wortel, sawi/bayam, cabai, kentang, tomat),
dan komoditi palawija (kedelai, jagung, singkong, dan ubi jalar).
C. Pelaksanaan Praktikum
Langkah-langkah
dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Diamati secara fisual dengan mata telanjang
2.
Difoto dan diberi keterangan dari gejala penyakit yang nampak
3.
Diidentifikiasi jenis penyakit yang menyerang berdasarkan pengamtan fisual
BAB III HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Praktikum
Tabel
1. Pengamatan Identifikasi Penyakit Pascapanen dan Penyebab Penyakit Pascapanen
Buah
Foto
|
Nama Komersil
|
Nama Latin
|
Penyakit Pascapanen
|
Penyebab Penyakit
|
Pencegahan Penyakit
|
Pepaya
|
Carica
papaya
|
Nama Penyakit: Antraknose
Ciri Kenampakan Visual: noda dipermukaan berwarna
coklat kemerahan dengan diameter 0,2-0,5 cm
|
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletroticum gloesporioides, yang
menyebabkan 2 gejala yaitu antaknose dan bercak coklat
|
Cara pencegahan penyakit antraknose ini bisa
dengan mencelupkan buah setelah dipanen dalam air yang mengaandung benomyln
dan thiabendazol
|
|
Pisang
|
Musa
paradisiaca
|
Nama Penyakit: Busuk buah
Ciri-ciri kenampakan visual: antraknose menyerang
permukaan buah, pada awalnya berupa bintik coklat kemudian semakin lebar dan muncul
spora berwarna merah bata ditengah noda tersebut.
|
Penyakit ini disebabkan oleh Colletroticum gloesporioides, menyebabkan gejala antraknose, tip
root, dan crown root.
|
Cara mencegah penyakit ini yaitu: dengan 2 cara,
mekanis dan kimia. Menggunakan bahan kimia seperti beberapa fungisida atau
dengan mekanik menpencelupkan menggunakan air panas dan menggunakan kapur
sirih
|
|
Apel
|
Malus
sylvestri
|
Nama Penyakit: Busuk Buah
Ciri-ciri Kenmpakan Visual: bercak kecil berwarna
coklat dan bintik-bintik hitam berubah menjadi orange
|
Penyebab Penyakit: Gloesporium sp.
|
Cara pengendalian: tidak memetik buah terlalu
matang, pencelupan dengan benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit
pada penyimpanan
|
|
Jeruk
|
Citrus
reticulate
|
Nama Penyakit: Busuk buah
Ciri-ciri Kenampakan Visual: pada kulit buah
awalnya terlihat bercak berwarna coklat, kemudian melebar dan bercak tersebut
menjadi besar
|
Penyebab Penyakit: Penicillum spp., Phytophtora
citriphora, dan Botryodiplodia
theobromae
|
Cara Pengendalian: hindari kerusakan mekanis,
celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benomyl, pelilinan buah dan
pemangkasan bagian bawah pohon.
|
|
Buah Naga
|
Hylocereus
sp.
|
Tabel
2. Pengamatan Identifikasi Penyakit Pascapanen dan Penyebab Penyakit Pascapanen
Sayur
Foto
|
Nama Komersil
|
Nama Latin
|
Penyakit Pascapanen
|
Penyebab Penyakit
|
Pencegahan Penyakit
|
Wortel
|
Daucus
carota
|
Nama Penyakit: Busuk Lunak
Ciri-ciri Kenampakan Visual: busuk lunak yang
berwarna coklat atau kehitaman dengan bentuk yang tidak beraturan
|
Penyebab Penyakit: Erwinia carotovora
|
Cara Pengendalian: mencuci tanaman dengan air yang
mengandung chloryn, mengurangi terjadinya luka pada waktu penyimpanan dan
pengangkutan, menyimpan dalam ruangan yang cukup kering, mempunyai ventilasi
yang cukup, sejuk dan difumigasi sebelumnya
|
|
Sawi
|
Brassica
juncea
|
Nama Penyakit: Bercak Daun Alternaria
Ciri-ciri Kenampakan Visuai: adanya bercak kecil
pada daun yang berwarna kuning kecoklatan atau berwarna gelap
|
Penyebab Penyakit: Alternaria brassicae, A. brassicicola
|
Cara Pengendalian: penggunaan fungisida untuk
mencegah beberapa penyakit
|
|
Cabai
|
Capsicum
annuum L.
|
Nama Penyakit: Antraknose
Ciri-ciri Kenampakan Visual: buah yang terserang menjadi busuk dengan
warna seperti terbakar oleh sinar matahari yang diikuti busuk basah yang
berwarna hitam.
|
Penyebab Penyakit: Jamur Colletotrichum capsici dan Colletotrichum
gloessporioides
|
Cara Pengendalian: mengatur jarak tanam dan
menghancurkan buah yang terserang agar tidak menular ke buah yang lain.
|
|
Kentang
|
Solanum
tuberosum L.
|
Nama Penyakit: Penyakit Busuk Lunak
Ciri-ciri Kenampakan Visual: warna umbi kentang
berwarna cokelat karena jaringan mati
|
Penyebab Penyakit: Jamur Phytophthora infestans
|
Cara Pencegahan: mengurangi terjadinya luka pada
saat penyimpanan
|
|
Tomat
|
Nama Penyakit: Busuk Lunak
Ciri-ciri Kenampakan Visual: adanya air, perubahan
warna, pada bagian tepi bekas luka jika ditekan akan terasa lunak dan berair.
|
Penyebab Penyakit: karena benturan dan luka,
kemudian buah yang sudah terkena penyakit busuk lunak akan bersentuhan dengan
buah yang masih sehat untuk memindahkan infeksi.
|
Cara Pencegahan: menghindari buah tomat dari
tempat yang lembab, menghindari hasil panen dari air hujan, memisahkan buah
yang busuk dari buah yang sehat, tidak mencuci buah dengan air yang mengalir,
tidak menumpuk buah terlalu banyak, mencuci buah dengan larutan chlorim
|
Tabel
3. Pengamatan Identifikasi Penyakit Pascapanen dan Penyebab Penyakit Pascapanen
Palawija
Foto
|
Nama Komersil
|
Nama Latin
|
Penyakit Pascapanen
|
Penyebab Penyakit
|
Pencegahan Penyakit
|
Kedelai
|
Glycine
max
|
Nama
Penyakit: penyakit busuh basah pada kedelai, pada biji kedelai ditemukan berupa
gumpalan putih kebiruan yang menyelimuti seluruh permukaan biji
|
Panicilium sp.
|
Penyemprotan
terhadap biji kedelai dengan bahan kimia
Serta
pemanenan yang tepat dan penyimpanan
Pada
kelembaban yang rendah
|
|
Jagung
|
Zea mays
|
Nama
Penyakit: busuk tongkol Aspergillus
Kenampakan
visual: buah berwarna kehijauan, kuning, sampai hitam
|
Aspergillus sp.
|
Penyimpanan
pada suhu 250C
dan kelembaban 80-85%
|
|
Singkong
|
Manihot utillisima
|
Nama
Penyakit: jamur akar putih
Kenampakan
visual:umbi agak busuk dan terlihat pucat bila dikupas
|
Fomes sp.
|
Menggunakan
pupuk kompos fermentasi sempurna, dan mempertahankan kelembaban lingkungan
budidaya
|
|
Ubi
Jalar
|
Ipomea batatas
|
Nama
Penyakit: busukn hitam Asper
Kenampakan
visual:menghasilkan spora berwarna hitam
|
Aspergillus
sp.
|
Penyimpanan
suhu tinggi
|
B.
Pembahasan
Penyakit yang muncul pada tanaman dari saat benih di
tanaman sampai panen disebut penyakit sebelum panen atau pre harvest disease, sedangkan penyakit yang muncul dari saat panen
sampai hasil panen dikonsumsi disebut pascapanen atau post harvest disease. Beberapa penyakit yang muncul setelah panen,
termasuk selama pengangkuta dan penyimpanan disebabkan terutama oleh bakteri,
jamur, virus dan oleh penyebab non pathogen. Pathogen-patogen tersebut dapat
juga berkerja sendiri atau bersama-sama, sedangka penyakit non pathogen atau
fisiologi disebabkan oleh bahan-bahan itu sendiri atau disebabkan metabolism
dari jaringan-jaringan bahan yang disimpan, dan juga disebabkan oleh fluktuasi
dari keadaan luar.
Dalam praktikum ini praktikan menidentifikasi
penyakit, penyebab penyakit dan pencegahan penyakit pascapanen beberapa jenis
komoditi hortikultura yang ada di pasar. Dilihat dari tabel hasil pengamatan
diatas, beberapa komoditi buah seperti papaya, pisang, apel, jeruk dan buah
naga memiliki nama penyakit yang sama yaitu busuk buah atau antraknose. Ciri
kenampakan visualnya juga sama yaitu awalnya terdapat noda atau bercak yang
terdapat pada permukaan buah dan terjadi karena luka secara fisik seperti luka
akibat benturan. Penyabab dari penyakit antraknose atau busuk buah ini dari
kelima contoh buah tarsebut berbeda-beda dan ada yang sama, seperti penyebab
penyakit busuk buah pada buah papaya dan pisang sama yaitu jamur Colletroticum gloesporioides.
Peyebab penyakit pada buah apel dan jeruk berbeda
yaitu Gloesporium sp. pada buah apel
dan Penicillum spp., Phytophtora citriphora, dan Botryodiplodia theobromae. Untuk
pencegahan penyakit yang bisa disarankan ke pedagang yaitu pencelupan buah
setelah di panen kedalam air yang mengandung bahan kimia benomyl, pencelupan
buah kedalam air panas, pemanenan buah tidak terlalu matang, dan pada buah
pisang mencelupkan ke dalam air yng sudah dicampur kapur sirih.
Pada komoditi sayur yaitu kentang, sawi, wortel,
cabai, dan tomat mempunyai penyakit yang berbeda-beda namun ada juga yang sama. Seperti pada kentang, wortel, dan tomat
memiliki penyakit yang sama yaitu busuk lunak. Hanya saja penyebab penyakit
yang berbeda.
Penyebab penyakit pada kentang yaitu jamur Phytophthora infestans, pada wortel
yaitu bakteri Erwinia carotovora, dan
pada tomat disebabkan oleh karena benturan dan luka. Kemudian buah yang sudah
terkena penyakit busuk lunak akan bersentuhan dengan buah yang masih sehat
untuk memindahkan infeksi.
Penyakit yang menyerang pada sawi adalah bercak daun
Alternaria yang disebabkan oleh Alternaria brassicae, A. brassicicola, sedangkan penyakit yang
menyerang cabai adalah antraknose yang disebabkan oleh jamur Colletroticum gloesporioides. Cara untuk
mencegah terjadinya terserjadinya serangan penyakit yaitu memisahkan atau menghancurkan
sayuran yang sudah terserang penyakit agar tidak menular ke sayuran yang masih
baik (belum terkontaminasi penyakit), mencuci tanaman dengan air yang
mengandung chloryn, mengurangi terjadinya luka pada waktu penyimpanan dan
pengangkutan, menyimpan dalam ruangan yang cukup kering, mempunyai ventilasi
yang cukup, sejuk dan difumigasi sebelumnya.
Dari hasil survey yang kami lakukan ke
pedagang-pedagang yang ada di pasar, mereka mengatakan bahwa mereka mengalami
kerugian yang diakibatkan dari penyakit pasca panen yang menyerang komoditi
holtikultura. Kerugian yang diakibatkan tidak hanya dari segi uang, tetapi dari
segi komoditi itu sendiri. Selain factor penyakit, yang membuat pedagang rugi
yaitu karena kurang laku atu kurang diminati. Ini yang menyebabkan barang
dagangan mereka yang tadinya komoditinya tidak terlalu terserng penyakit, tapi karena
penyimpanannya yang lama dan cara penyimpanan yang kurang tepat itu yang
menyebabkan dagangan komoditi mereka cepat terserang penyakit.
Manfaat dari melakukan identifikasi penyakit pasca
panen pada komoditi hortikultura ini adalah bisa diketahuinya penyebab penyakit
dari komoditi hortikultura yang diperdagangkannya serta dapat mengetahui cara
pencegahan serta penanggulangan penyakit itu sendiri dari pedagang, sehingga
penurunan hasil jual beli dapat diminimalisir dan minat para pembeli untuk
membeli barang dagangannya tetap normal, atau bahkan meningkat, dikarenakan
barangnya tetap pada kondisi normal, walaupun sudah lama dipanen.
BAB IV KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil dan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
- Ada berbagai banyak macam penyakit yang menyerang komoditi buah, sayur, dan palawija
- Penyebab-penyebab penyakit yang menyerang komoditi hortikiultura yaitu dari pathogen seperti jamur dan bakteri, dan non pathogen seperti factor linggkungan
- Dampak yang dialami para pedagang yang diakibatkan serangan penyakit yaitu tidak hanya dari segi uang tetapi dari segi komoditi itu sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar